beri aku sarapan bunga, katanya
jangan biarkan aromanya terbuang
tetes tetesnya akan terserap di kulitku
aku ingin seharum mawar
beri aku lulur susu, katanya
biarkan melumuri sekujur tubuh mulusku
supaya warnanya melunturi coklat mudaku
mengubahnya menjadi putih sempurna
beri aku lautan pujian, katanya
akan kutundukan dengan senyuman
tak usah ragu untuk memandangiku
sebab aku akan melenggokan tubuhku untukmu
beri aku pandangan memohon, katanya
biar kutebarkan pesonaku padamu
biar kubukakan segenap kancing bajuku
biar kau melihatku, dan bermimpi
ini aku, perempuan yang tak lagi jadi wanita
Aku pelacur, sejak matamu menelanjangiku dan menjelajahi setiap celah tubuhku
Aku mengembara di setiap serabut dikepalamu, yang kau sebut dengan otak
Aku pengemis, sejak kau berikan berbagai sebutan padaku. Sebutan yang merendahkanku
ini aku, perempuan yang selalu menjadi prahara
Aku dewi asmara, yang dirindukan sekaligus disembunyikan
Aku sang penggoda, yang dibenci tapi selalu dipuja
Aku sang imaji, yang dinodai berkali-kali tapi selalu kembali menjadi berhala
ini aku, perempuan yang tak pernah bermahkota kesucian