Monday, July 26, 2004

POHON KEHIDUPAN

separuh hati hutan telah berubah jadi lembaran yang terhampar dimeja makan.
setiap pagi segulungan bacaanmu menelan seperempat hektar hutan, dan kau tak juga peduli.
mungkin nanti jika hujan telah tak mampu lagi menyejukkan baru kita peduli.

tunas-tunas muda terpaksa tumbuh sendiri tanpa bantuan, padahal nanti kita akan memaksa mereka menelan dinginnya karbondioksida yang kita keluarkan. dan kita juga mengharapkan mereka menukarnya dengan asal usul kehidupan.

tak semua tidak peduli. beberapa masih mencoba menanam, walau tahu tak mungkin menuai. ratusan tunas mereka tancapkan dengan doa, senyuman dan permohonan maaf pada bumi.
mereka menitikkan air mata, menangisi nasib pohon pohon muda yang tak tahu apa yang akan terjadi. sepertiga benih akan mati sebelum tumbuh. sisanya hanya akan menjadi patahan korek api, atau mungkin tusuk gigi yang akan membersihkan sisa sisa keserakahan yang terselip di sela-sela senyuman kita.

mati-mati-mati
mereka mati, kita akan menyusul.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home