Wednesday, January 05, 2005

AKU MENANGISI MU

Ratusan serangga kecil mendesak-desak udara
Bau mereka manis dan sedikit amis ..
Entah aroma rumput atau laut biru yang mereka bawa,
Atau mungkin wangi darah dan nanah.
Baunya semakin mengental di tenggorokanku
Aku lalu menangis

Ratusan lebah beterbangan di atas nuraniku
Sengat mereka menyakiti perasaanku
Bisanya membuat kelenjar air mataku membengkak,
aku menangis

sayap-sayap mereka yang lembut dan transparan
seperti sayap-sayap bidadari mungil yang juga memenuhi langit,
hari itu...
memenuhi kepalaku,
memenuhi hatiku,
membuatku menangis

ribuan lalat mengerumuni sisa tanah sepotong yang kupijak.
mungkin ada mayat di baliknya.
kayu-kayu bertebaran diatas kubangan coklat,
entah dikotori tanah, darah atau air mata.
aku menangis semakin sedih

kaki-kaki kecil mereka mengais gundukan tanah,
mencari sisa-sisa yang bisa mereka makan.
ataukah gundukan itu sisa-sisa seseorang?
Aku hanya melihat ratusan saudaraku mengais puing seperti mereka.
Aku terus menangis

Disisi sisi jalanan bertumpuk sampah,
belatung kecil berpesta,
Entah pada bekas makanan atau bekas manusia.
Aku kesulitan membedakan saudaraku dari tanah asal mereka,
dari tanah, Awal kita semua berasal…
Dan aku masih saja menangis ...


Obituary for Nangroe Aceh Darusallam


1 Comments:

Blogger celotehalia said...

Wahh.. Didit ke Aceh yah?
Liat di TV aja bisa bikin nangis, apalagi kalo udah disana beneran :((

11:27 PM  

Post a Comment

<< Home