Thursday, August 12, 2004

PUISI BUNGKUS KACANG

jari-jariku bicara lebih keras daripada mulutku.
rasanya pita suaraku semakin tak berfungsi
mungkin suatu hari nanti kata-kata tak lagi terdengar
hanya dapat dibaca dan tak lagi di mengerti oleh telinga

puisi juga semakin kurang maknanya
tak lagi menggelegar dan berapi-api
rasanya lebih banyak yang hanya menjadi baris-baris tulisan
dan tak lagi bergema dalam bait-bait bacaan

mungkin baru kusadari
puisi-puisiku tak lebih baik dari kertas pembungkus kacang
hanya tertulis tak lagi menggugat
hanya tertera tak lagi bicara
hanya bermakna tanpa bisa dicena
hanya dinikmati tanpa bisa dicerca

bagaimana kalau pencinta puisi amatir bikin malam baca puisi bersama?
hanya untuk mengekspresikan diri, tak perlu pusing soal prestasi.
hanya untuk membuktikan puisi kita juga bisa dibaca,
tanpa perlu yakin soal bagus atau tidaknya.

1 Comments:

Blogger vey said...

setujuuuu....ayo mas didit sponsorin....seru tuh...!!! Mas Iwan juga jago bikin puisi lho...:) Khan sayang klo cuma tertuang di blogger ajah...sapa tau bisa nerbitin buku kumpulan puisi teman2 lt.3...:)

11:32 PM  

Post a Comment

<< Home