Monday, August 16, 2010

selamat ulang tahun, Indonesia

Peduli amat pada orang-orang yang mencercamu
yang malu menyandang namamu
persetan dengan mereka...
memangnya mereka sudah berusaha memperbaiki dirimu?

Aku mendengar orang-orang pintar mengeritik kondisimu.
Mereka bilang kau lemah, kau busuk, dan hanya tinggal hancur.
Mereka putuskan menolak membantumu dengan ilmu mereka
entah karena takut, merasa tak mampu,
atau malu sudah membiarkanmu menderita terlalu lama.
Persetan kalian! tahukah ilmu yang kalian dapat itu darimana?
Subsidi dari hasil bumi sang pertiwi.
Taukah kenapa kalian mendapat ilmu itu?
Untuk membawa kesejahteraan! membangun!
bukan sekedar sok pintar dan mengumpulkan uang untuk keluargamu...

Aku juga dengar orang-orang bermartabat berkata
Mereka malu menyandang namamu
Mereka lebih suka melekatkan label impor sambil memakai topeng mereka.
Dengan jumawa mereka menutup mata, bahwa kerusakan ini sebagian juga karya mereka.
bisa saja kalian merasa jadi lebih bermartabat dengan caranya,
tapi aku bilang; kalian tak berharga!
hanya seperti negara pencuri yang mengaku-ngaku sebagai pemilik.
bagai kacang lupa pada rahim pembungkus yang memungkinkannya tumbuh.

Aku pernah juga mendengar kekesalan orang-orang yang lemah
Mereka patah asa dan memutuskan untuk menampikmu
Mereka lekatkan segala yang busuk pada namamu, hanya karena kecewanya
Mereka marah karena dunia tak sesuai mau mereka..
Aku katakan satu haluntuk mereka;
Hei, dunia memang tak adil.
Berhentilah menangis dan mulai bergerak..!!

Aku juga pernah mendengar para politisi dan pencari kekuasaan.
berkoar-koar seolah telah berhasil menyentuh hatimu dan mengobati lukamu.
Mereka tak malu-malu mengeruk kering kantungmu untuk kebohongan mereka.
Mereka berlagak bak dewa yang menyelesaikan persoalan,
padahal sehari-hari mereka membolos,
rapat pun mereka tidur!

mereka tahu apa..
aku selalu percaya padamu, pada kekuatanmu dan pada potensimu.
aku selalu ingat, bahwa di satu masa aku berjanji padamu...
janji yang cukup untuk membangkitkan asa, kapanpun aku kecewa.
Janji yang mampu menguatkan langkah bahkan saat aku jatuh berkali-kali
Janji yang mengikat hatiku untuk selalu bangga padamu

aku masih mengingat janji-janjiku.
dan akupun masih ingat betapa aku mencintaimu.

didit

0 Comments:

Post a Comment

<< Home