Friday, November 21, 2003

apa yang kau lakukan bila kau dapat menemui NYA? walau hanya semalam
apakah kau akan penuhi mulutmu dengan permintaan?
atau kau basahi lidahmu dengan rasa syukur?
Apa yang kau lakukan bila semalam saja kau ada di bawah pengawasan NYA? walau sehari saja
Apakah sujud syukur tak henti-henti?
apakah puji pujian akan berkumandang?

Aku pikir kalau kita bertemu dengan NYA, mungkin,
pertama-tama aku akan malu
malu sekali...
mengingat setiap pengingkaran yang kulakukan
menyaksikan ketidaktaatan yang telah DIA maklumi
membayangkan keberanianku melawan kehendak NYA
bayangkan kalau DIA tidak maha rahman dan rahiim
tak kan nanti aku mampu mengelak jika DIA menuduhku
takkan mampu aku berkilah jika DIA menunjuk kesalahanku
apalagi untuk melawan, jika DIA tak terima kekurangajaranku

ya pertama-tama aku pikir aku akan malu..
lalu bersyukur...
bersyukur telah memilih DIA sebagai tuhanku
bersyukur telah diberi kesempatan untuk memilih
dan bersyukur telah diberi rahmat kemampuan untuk bersyukur
dan bersyukur atas rasa syukur itu sendiri, yang telah diciptakan NYA agar aku dapat bersyukur
kemudian aku akan terpaksa mensyukuri smua nikmat, yang tak mampu dihitung
yah, aku akan terpaksa bersyukur. tak bisa tidak...

kemudian aku akan takut, sebab bahkan rasa syukurku memiliki pamrih
bahkan ibadahku hanya dilandasi ketakutan, akan neraka
(padahal neraka belum apa-apa dibanding kemurkaan NYA)
bahkan muslimku hanya untuk menggapai surga
(padahal untuk melihat wajah NYA lebih menggiurkan dari seratus surga, apalagi ridho NYA)
Aku akan ketakutan...
takut murka NYA
takut kehilangan senyum NYA
takut dilupakan oleh NYA
takut perbuatanku menghalangiku melihat NYA
takut sesat menuju NYA
takut surga dan neraka mengalihkanku pada tujuan utama
... beribadah pada NYA ....

end

rabi'ah al adawiyah pernah berkata bahwa dia memiliki syahwat yang sangat besar untuk melihat wajah Tuhan. bila dibandingkan ketaatan kami...yang bagai langit dan bumi... tapi ya ALLAH akupun ingin menikmati keindahan utama itu......... ampuni hambaMU yang lemah ini.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home