Thursday, May 27, 2004

BACAAN

sebuah suara bening memecah subuh nan hening
di mushala tua tempat aku biasa mengaji di masa belia
seorang ibu membacakan puisi terindah yang pernah kudengar
suaranya melantun tinggi berlekuk merdu
setiap konsonannya menembusi relung penyesalanku

ibu tua itu sedang membaca al quran
kitab sempurna bagi persepsi dan nurani insan ini
walau hanya mengerti sepatah demi sepatah
aku takluk bertekuk lutut

mushala tua itu tak lagi mencorong catnya
hanya satu dua orang yang berjamaah di dalamnya
tapi intonasi puji-pujian yang menggema membuatku terseret kesana

air mata ibu itu menetes
mungkin ia tengah menikmati hidangan rohani yang luar biasa lezat
mungkin ia tengah merasakan nuansa kedamaian, ketenangan, dan kesejatian
yang turut mengalun bersama suaranya
yang juga ikut kurasakan

air mataku menetes
mungkin aku menyesal melupakan mushaf dan mushala tua itu
mungkin aku terharu bahwa mereka masih ingat untuk memanggilku
untuk merengkuh kedamaian
untuk menimba ilmu sejati

ah.. adzan yang dikumandangkan seorang remaja menuntunku
mengajakku meraih keselamatan; mengajakku meraih kejayaan
membangunkanku dari tidurku yang gelisah ditimpa mimpi indah
mengajakku kembali mengalir pada fithrahku;
beribadah pada Nya


aku malu, sudah lama sekali aku tak membuka buku petunjuk jalanku.
sudah lama sekali aku mengesampingkan penunjuk jalanku; yang kepadanya semoga dianugerahkan shalawat, berkah dan keselamatan.
mudah-mudahan aku belum melenceng terlalu jauh...........

0 Comments:

Post a Comment

<< Home