Friday, December 30, 2011

malam tanpamu

Ah angin malam ini mengingatkanku padamu. Begitu sejuk, begitu lembut.
Ah angin malam ini jg mengusap rambutku seperti kamu.
Menggigilkan.

Aku lantas menyeru kedalam gulita angkasa,
Wahai... Kemana engkau pergi?
jawabannya adalah keheningan.
Seberkas cahaya yg kusangka kamu, ternyata hanya rembulan

Kesedihan pun merayap perlahan kedalam hatiku,
memenuhi setiap sudut yg kau tinggalkan.
Apa ini rasanya kecewa?
Atau hanya pendaran rindu untukmu?

Malam masih hening. Teriakanku tak mengganggunya.
angin pun seperti belati yg membuka kembali luka lama.
Jeritanku tertahan dihati.
Penyesalan ternyata lebih nyeri dari luka.

Memandang langit malam mendung, seperti mengamati matamu hari itu.
Hitam kelam tapi penuh harapan akan hujan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home