Wednesday, April 28, 2004

GUD LAK!

hari ini seorang rekanku akan berangkat ke ambon
tapi bukan ambon manise
ambon yang ini tengah diterpa konflik

aku doakan agar dia baik-baik saja
walau begitu, tetap kubuatkan obituary
maklum tugas...
bukan bermaksud tak baik
hanya bersiap untuk hal-hal terburuk

selamat jalan, teman
sampai jumpa lagi...
semoga, sebelum kita berdua mati

iri juga rasanya. ingin jalan lagi ke daerah konflik, meliput,
dan merasakan derasnya arus adrenalin di pembuluh darahku
ahh... nyong, osa, ano, digun... may you always safe.


"AYAH AKU MIMPI INDAH.."

sudah malam
saya harus tidur
tapi mata ini tidak mau terpejam

malam ini saat saya pulang
anakku sudah tidur
ia bahkan tak sempat melihat ayahnya pulang
saya ingat bahwa besok harus kembali bekerja
dan berangkat sebelum dia bangun

saya sangat rindu melihatnya tersenyum
melihat mulutnya yang mungil berceloteh
saya puas-puaskan melihatnya tidur
ia sedang tersenyum dalam tidur
kupandangi terus,
siapa tahu ia memanggilku dalam tidur
siapa tahu ia ingin bercerita padaku
"ayah, aku mimpi indah....."


sedih juga,
pekerjaan yang tujuannya untuk menyambung hidup keluarga
justru memisahkan hidup keluarga kami.
kapan kita bisa bermain lagi ya, nak?

Monday, April 26, 2004

DOA AYAH SANG PETUALANG

Raihlah bintang
anakku merenung dan tersenyum
jumpailah alam
ia mengepak ranselnya dan berlalu
anakku tak lupa mencium kening sang bunda
mengepalkan tangan
meninju langit

wahai selamat berjuang anakku
jangan lupakan ayah bundamu
yang menanti senyumanmu


aku diiringi sebuah lagu.........

cepatlah besar matahariku
menangis yang keras janganlah ragu
tinjulah congkaknya dunia, buah hatiku,
doa kami di nadi mu...

by iwan fals

Sunday, April 25, 2004

KERETA SORE

berdesakan dengan teman-teman, aku merasa hangat
tak hanya tubuh tapi juga jiwa
riuh suara percakapan ternyata bisa menenangkan
sakitnya tubuh ternyata menghilangkan lelahnya hati

sore ini kereta tak terlalu penuh
tapi tetap saja kami saling bertumpu
beradu bahu beradu lutut
bersorak setiap ada yang memulai teriakan

kereta senja terus berlalu
didalamnya ratusan penumpang beraneka ragam
mulai dari pedagang, mahasiswa, pencopet sampai pengemis
dengan suara monoton, rangkaian gerbong besi tua melaju
membawa angan, harapan san keputus asaan di dalamnya.

aku dan teman-temanku masih bercanda, bersama
sambil saling menghangatkan hati
meringankan rasa
mengakrabkan diri

Thursday, April 22, 2004

IMAJI KESEMPURNAAN MU

kelelahan aku berusaha mengejarmu
jangankan mengikuti keinginanmu,
untuk mengerti kau saja aku terengah-engah

kekasih, kenapa kau terus berusaha mengubahku?
padahal dulu akulah yang kau cintai
lengkap dengan keburukan dan kelemahanku
kekasih, kalau yang kau cinta memang aku
kenapa terus kau coba mengubahku?

tak mungkin aku mampu menjadi imaji kesempurnaan
yang kau patrikan dengan keinginanmu ke keningku

tapi yakinkah kau, ingin aku berubah menjadinya? imaji kesempurnaan itu
jangan-jangan kalau aku berubah kau tak cinta lagi padaku
jangan-jangan nanti kau malah mencari imaji baru
sebab ku tahu,
dari dulu yang kau cinta adalah aku.

jadi kenapa kau terus menerus mendesakku untuk berubah..?

Sunday, April 18, 2004

MAAFKAN AKU, KEKASIH

saat kupandangi wajahmu
aku jatuh rindu
ingin rasanya membelai halus kulitmu
saat kupandangi mata indahmu
kuingat bagaimana telaga itu menutup
dan meneteskan airmata cahaya

maafkan kalau aku menyakitimu

saat ku kenang kembali tawamu
aku merasa seperti terjatuh
kedalam lubang gelap yang kugali sendiri

maafkan aku menghapus senyuman yang menerangi dunia itu
maafkan aku yang tak henti membuatmu frustasi

aku rindu pada kekasihku dulu
yang berseri-seri dan penuh tawa
yang selalu membuatku tersandung cinta


INSPIRASI

sudah terlalu lama tidak menulis puisi cinta
padahal biasanya cinta adalah inspirasi dalam kehidupan
sepertinya memang aku terlalu banyak memikirkan kematian
akhir-akhir ini
kematian menjadi jauh lebih mengundang pesonanya

KARMA

bayangkan kalau kau diberikan kesempatan
mengulangi kembali hidupmu
berapakah kesalahanmu yang akan terulang?
sebanyak apa kau mampu memperbaiki hidupmu
sedangkan kau tak bisa meramalkan masa depan?
jadi bagaimana kau tahu perbaikanmu bukan sebuah kesalahan lain?

kalau kau boleh mengulangi waktu
kewaktu manakah kau akan kembali?
saat kau salah, agar bisa memperbaikinya?
atau saat bahagia, agar dapat menikmatinya lagi?

percayakah kau pada karma?
atau kau memilih untuk percaya takdir..
dan menyerah pasrah pada perkembangannya?

percayalah kau pada tuhan, sebab hanya ia yang sejati,
yang lainnya hanya ornamen tak penting
dari hidup, yang juga bukan hal penting.
percayalah pada tuhan, sebab karma mu
adalah mengabdi pada Nya.

Wednesday, April 14, 2004

MANUSIA BUKAN TUHAN

manusia tak bisa jadi tuhan
sebab ia tidak menguasai
sebab ia hanya menduplikasi
manusia tak mampu jadi tuhan
sebab ia hanya meniru
sebab ia tak mampu mencipta
manusia bahkan tak mampu meniru tuhan
sebab dalam setiap penciptaan ia punya keterbatasan
sebab dalam setiap pemberian dia punya keinginan
manusia bukan tuhan
sebab tak mampu memberi tanpa pamrih
sebab tak mampu menerima dengan ikhlas

Monday, April 12, 2004

RUMIT

seorang temanku mengatakan puisiku terlalu rumit
bahasanya terlalu tinggi, sulit dicerna. aku anggap saja itu pujian
karena setiap komentar adalah pengakuan atas keberadaan

puisiku biasanya berasal dari dasar hati yang terdalam
yang selalu mencoba merendah, sebisanya.
inginnya aku bisa membagi perasaan pada semua dengan kata-kata
yang sederhana dan menyentuh;
mungkin seperti faiz atau om sapardi,

sayangnya aku tak bisa
memaksa diri paripurnakan bahasa dan sastra
hanya ini yang ku mampu..

kalau puisiku terlalu rumit, kawanku
kuharap hatiku tidak terlalu ruwet untukmu
agar mudah diselami dan dimengerti

benar-benar aku ingin mampu mengkomposisikan nada kata seperti mereka;
yang bisa menyatakan perasaan dalam rangkaian yang jelas, sederhana dan menyentuh.
mereka berkuasa atas sastra dan tidak lagi dikuasai kata-kata.

Tuesday, April 06, 2004

BELIA

belia-belia menebarkan pesonanya
bergerombol dengan cemas
surai surai merah tembaga yang mengalun seirama langkah
gemilangnya membutakan mataku
wajah-wajah bersemangat berbalut peluh
senyum terkembang penuh percaya diri
derap semangat
ahh... kemudaan memang berhala yang membawa banyak gairah bersamanya.
aku ikut menari bersama mereka.
aku ikut mengeluh bersama mereka.
dan kemudian tersenyum atas mereka.

melihat banyak balita berkeliaran aku mendadak romantis.
anak-anak memang selalu jadi inspirasi semesta