Monday, February 28, 2005

JATUH CINTA

jatuh cinta itu seperti permainan
ada yang menang dan ada yang kalah
masing-masing tak ingin permainan berakhir
tapi semuanya ingin keunggulannya cepat diketahui

Thursday, February 24, 2005

this part of a song keep hangin'in my head
"i love you,... good bye"

LILIN

kamu seperti lilin
yang membiarkan tubuhmu terbakar
demi memberikan cahaya pada orang lain
kamu seperti lilin
yang merelakan dirimu terlupakan
dan menyalakan sukmamu untuk orang lain
kamu seperti lilin
yang membagikan terangnya kasih sayang
dan melupakan bagianmu sendiri
kamu seperti lilin...

kamu seperti lilin
yang melelehkan keakuan mu
dan membiarkan cahaya didalamnya menerangi dunia.

terima kasih, untukmu...

Wednesday, February 23, 2005

KAMU BERUBAH

kamu berubah...
aku lihat itu di matamu.
aku lihat itu di senyummu.
aku lihat kamu tak seperti dulu.

kamu berubah menjadi lebih tegas, dan lebih berjarak.
menarik sebenarnya, kamu lebih misterius dan menawan.
hanya saja aku takut perubahan itu membuatmu menjauhiku.

kamu berubah, dan terus berubah...
ramahmu masih sama.
sabarmu tak berbeda.
tapi aku rasakan pasti, kamu sudah berubah.

Tuesday, February 22, 2005

MENGEJAR MAAF MU

Kali ini aku minta lagi maafmu
rasa ini saja sudah menghukummu
jangan lagi kau tambahkan dengan sedu sedanmu
aku sudah kelelahan berjalan mengejar maafmu

duka kakiku tak seperti luka hatiku
warnai hari-hari kelabu dengan sapuan menyala
merah coklat
sewarna darah sewarna tanah

aku terselimut sempurna
dengan gemping hati yang terus menerus menangis
airmata yang menetes
sepertinya tak habis terserap tanah kesabaran

maafkan kalau aku tak jua memenuhimu
harapan dan kesempurnaan yang kau inginkan

kali ini aku meminta maafmu lagi
dan pasti tidak untuk terakhir kali..

Thursday, February 17, 2005

AKU IKUT KAMU

kalau hati ini terasa seperti busa sabun di riak gelombang, kau mau apa?
adakah yang bisa kau tawarkan, untuk menetapkan hati ini?
duka, kekesalan dan bosan seperti menyatu dan mengintimidasiku.
apa bisa kau larikan aku dari mereka?

kalau kau bisa, aku akan ikut kau kemanapun kau pergi...

jika kepala ini terasa seperti kantong sampah yang dipadatkan, penuh sesak, kau bisa apa? akupun tak lagi bersusah mencari solusinya.
lebih mudah hanyut dalam duka, daripada hancur dalam harapan..
kalau ada yang bisa kau lakukan cepat katakan!
lebih baik lagi, cepat kau lakukan!

kalau kau mampu, aku akan ikut kemanapun pergimu...


untuk temanku yang kelihatannya bimbang; antara kembali ke diri sendiri yang penuh liku luka atau melanjutkan ke jalan lurus terang yang bukan dirimu...

SUKMAKU DIMANA

duabelas tahun mengembara dijalur kusam yang membuat merahnya hati semakin suram. buta tuli bisu tak lagi kendala karena aku sudah menjadi bebal. rangsangan yang terasa di hati tak lagi manyar mengubah perasaanku, hanya duka yang terasa, terseret-seret di depan kereta nafsu yang semakin kehausan. pemuasannya hanya dalam imajinasi, sebab bebalku menjadi hantu yang membusukkan jiwa. perlahan-lahan.
duapuluh tahun berkelana di debu-debu manusia lain. selagi mengikuti arus, aku terseret dan terbenam dalam putihnya luka. duka-suka-membuka halaman baru dalam buku jiwaku. hanya karena senyumanmu menungguku aku mau kembali muncul di permukaan.
tapi lagi-lagi aku melukaimu, wahai kekasih, dengan pisau kata-kataku. kuharap tak kau tuliskan duka berdarah-darah itu dalam lapisan hatimu yang sehalus sutera. aku berjanji padamu, aku tak melakukannya dengan sengaja. tatap matamu membunuhku perlahan-lahan, tapi aku terus hidup bagai bangkai sehat sempurna, karena sukmaku lari dariku. perlahan jiwaku akan mati tanpa maafmu.

aku kehilangan sukma ku
hati yang ceria dan bening
penuh harapan

Akupun berlutut menautkan kedua tanganku. pertemukan dengan sukmaku! tercerabut mata kesederhanaan di setiap langkahku. kuhambur-hamburkan uang dan doa demi mencarimu. demi maafmu.

Tuesday, February 15, 2005

sunyimu

suara senyap yang tak terdengar ini mulai mengganggu gendang telingaku
mengapa tak jua muncul kata-katamu?
ternyata meyakinkan mu tak semudah yang kukira...

wahai...
berteriaklah agar ku tahu apa yang kamu inginkan
berkatalah agar aku tahu apa yang kau harapkan

keheningan yang memabukkan ini mulai meremangkan bulu kudukku
kau menggangguku dengan sunyi mu
kenapa tak kau permudah bagiku?

kompromi antara hati dan diri tak semudah membujukmu
aku minta maaf, sudah kukatakan...
lantas apa maumu?

kalau kau ingin menghukumku dengan kesunyian ini, baiklah
silahkan cabik-cabik hati ini.
tapi jangan tinggalkan aku.

Tuesday, February 01, 2005

dimana kita bertemu?

dimana aku merasa pernah bertemu denganmu?
distasiun? di terminal? atau di bandara?
dimana aku merasa pernah bertemu denganmu?
di hotel? mall? atau rumah makan?
dimanakah kita pernah bercakap bersama?
aku merasa begitu akrab, tidakkah kau?
dimana kita pernah bertemu?
di alam nyata kah? atau di alam maya?
atau hanya rekaan di dunia virtual?
tahukah kamu dimana kita bertemu?
dimulutkah? dimatakah? atau di hati?